Jatuh cinta memang tak disangka-sangka
Apalagi jatuh cinta pada Gusti
Ia menjelma Romo
Yang bertutur kata halus dan terpilih
Yang suaranya merdu mendaraskan pesan Gusti
Yang tangannya bergerak indah dan tegas
Menghadirkan tubuh dan darah Gusti
Romo akan pelayanan ke mancanegara
Maka membutuhkan tangan kanan yang akan diajaknya serta
Melanglang buana melayani jemaat
Ia harus cekatan, teliti, santun, dan pekerja keras
Belia dan elok dipandang jangan tidak menjadi perhatian
Karena citra keindahan ciptaan Gusti akan menjadi salah satu perannya
Tentu saja tak ada yang lebih pantas daripada Bunga Gereja
Ia siap berkelana dan melayani sebaik-baiknya
Melayani Romo adalah melayani Gusti sendiri
Romo tak boleh kusut
Romo tak pantas lusuh
Romo tak pernah salah
Meski pada suatu hari Romo menyaru Gusti
Silaunya melumpuhkan dan membutakan Bunga Gereja
Romo mendaras ayat-ayat kitab percintaan
Bunga Gereja adalah seorang puteri cantik jelita jelmaan kekasih Gusti
Bunga Gereja yang indah dan ranum, subur bagaikan alam ciptaan Gusti
Maka layaklah Bunga Gereja bersanding segera
Romo berkobar-kobar menjelma Gusti
Menghanguskan kepolosan Bunga Gereja
Nurani dan nalar berbisik bersahut-sahutan
Suaranya lirih berkelindan dengan rutinitas kerja dan karya
Sementara ayat-ayat percintaan berkumandang mengendalikan hasrat
Yang baru saja terbangun dan tak sempat diberi nama
Bunga Gereja terbakar
Bunga Gereja terus bekerja
Bunga Gereja terus berkarya
Bunga Gereja membara
Romo berkobar-kobar di altar dan mimbar
Membakar semangat jemaat
Romo mendaraskan ayat-ayat percintaan
Pada tubuh dan darah Bunga Gereja
Engkau adalah kekasih Gusti sendiri
Kita berdua telah dimeteraikan olehNya
Engkau secantik Bunda Maria
Niscaya juga akan perawan sepanjang hayat dikandung badan
Yang niscaya fana
Tubuh Bunga Gereja berbicara dan menjadi saksi
Bunga Gereja harus bersabar
Terus bekerja dan berkarya
Romo semakin sibuk pelayanan
Lupa di mana menyimpan dokumen Bunga Gereja,katanya
Bunga Gereja bekerja dan berkarya semakin keras
Tubuh dan darah semakin keras bersaksi
Tak bisa sembunyi lagi
Jangan coba-coba bicara soal aborsi
Tiada kata terucap mengatakan bukti
Bunga Gereja percaya Gusti punya rencana
Tanah air menanti, kata Romo
Tentu sudah ada yang mengurusmu
Kitab puisi cinta tidak terbuka lagi
Ayat-ayatnya terbakar, tidak terucap lagi
Akan ada orang lain yang mengurus karya Gusti
Bunga Gereja tidak perlu khawatir
Saya masih melayani di sini, kata Romo
Bunga Gereja pulang ke tanah air
Bersama buah jantung hati dari mantera kitab puisi cinta Gusti
Ayah Bunda menerima dengan rela
Seperti Bunga Gereja menerima dengan lapang dada
Bagaikan Bunda Maria, biarlah apa pun terjadi menurut kehendak Gusti
Bertahun-tahun sudah
Nun jauh di sana sosok itu berkobar-kobar di mimbar
Bunga Gereja di sini
Ugahari merawat buah hati
Jakarta, 1 Mei 2018
Prosa liris dipersembahkan untuk para perempuan penyintas kehamilan tidak diinginkan akibat janji surga para pastor dan/atau pendeta. Tulisan ini dimuat di Buku Kumpulan Puisi Buruh terbitan Rumah Seni Asnur (2018)